Regilio

Setiap pertandingan memiliki arti tersendiri baik untuk seorang pemain atau klub yang berlaga pada pertandingan tersebut. Nilai sebuah pertandingan tidak hanya dilihat dari hasil akhir yang dicapai, tapi juga gol yang dicetak para pemain. Roberto Firmino, misalnya, berhasil mencetak dua gol ketika Liverpool berhadapan dengan Brighton di hari Sabtu sore waktu lokal. Perannya dalam mencetak kedua gol tersebut pun tidak bisa langsung dianggap tidak berarti.

Gabung di W88 Sekarang

Terkesan Tak Dianggap di Liverpool

Meski demikian, dengan skor seimbang 2-2 dan upaya Liverpool untuk mencetak gol tambahan pada pertandingan tersebut, yang akhirnya tercipta berkat kiprah dari Adam Webster, nyatanya justru nama Diogo Jota yang dielu-elukan pada pertandingan tersebut, keteika sang pemain depan berdarah Portugal tersebut baru saja memanaskan dirinya.

Posisi yang diemban Firmino pada laga tersebut sebenarnya tak lebih dari upayanya mematuhi perintah dari sang pelatih. Meski sang pemain berdarah Brasil tersebut berhasil mencetak 2 gol dan serangannya berhasil dilancarkan dengan tajamn, pertanyaan besar tentang perannya di klub sepakbola tersebut tetap menjadi pertanyaan besar.

Pandangan Berbeda dari Liverpool

Kedua gol tersebut, secara khusus gol kedua yang lahir dengan begitu indah, seharusnya tidak menghalangi gambaran yang lebih besar. Jota, yang namanya menajdi lagu dari para penggemar membeirkan kesan kepada para tim pelatihan Liverpool, seolah untuk meminta dirinya diberikan peran yang lebih besar.

Liverpool sebenarnya sempat tampil dengan lebih unggil di babak pertama secara khusus ketika berhadapan dengan Brighton. Tapi tim asuhan Roberto De Zerbi tersebut mampu bermain dengan lincah di tengah lapangan, bahkan memanfaatkan berbagai kelengahan dari pihak Jurgen Klopp tersebut.

Butuh Perspektif Berbeda

Di saat bersamaan, analisis yang dibuat oleh situs download aplikasi W88, menunjukkan adanya fenomena ketika para pemain LIverpool menunjukkan kesan sudah terlalu lelah dan kehabisan energi untuk menjalani sisa pertandingan. Di tengah melorotnya kemampuan pihak Liverpool tersebut, sayangnya Roberto Firmino jadi mengalami kesulitan untuk bergerak ke posisi yang seharusnya ia tempati untuk bisa melancarkan serangan dengan lebih optimal.

Fabio Carvalho juga masih beradaptasi dengan sistem permainan di klubnya tersebut. Ia juga bermain pada peran yang sebenarnya tidak terlalu ia kuasai di bagian kiri. Akibatnya, permainan Liverpool seolah menjadi tumpul pada babak kedua, berbeda dengan pihak lawan yang semakin gencar melakukan perlawanan.

Tapi di tempat ketika Liveprool seharusnya bisa menemukan kelengahan dari pihak lawan, pemain dari Brighton justru mampu mengatasi serangan balik dari pihak Liverpool. Sayangnya, bagi tim asuhan Jurgen Klopp, sekali lagi hal ini menandakan adanya masalah besar di lini para pemain asuhannya. Bukan hanya kesalahan dalam menempatkan formasi dan strategi yang tepat, tapi justru muncul masalah yang lebih besar. Tidak semua pemain bermain di posisi yang mereka kuasai. Sementara ada pemain lain, seperti Roberto Firmino, yang justru sudah berbuat banyak bagi klub tersebut, tapi sayangnya belum juga mendapatkan pengakuan yang lebih besar dari sang pelatih. Akibatnya, para pemain justru terhambat dalam memainkan permainan terbaik mereka di laga-laga bersama The Reds.

Timnas Inggris melakoni sesi latihan pada hari Minggu waktu setempat sebelum menyambut timnas Jerman. Laga Liga Bangsa-bangsa UEFA tersebut merupakan laga penting bagi tim Gareth Southgate setelah degradasi mereka. Kekalahan dari Italia dengan skor 0-1 di Milan memastikan tim yang bergelar Tiga Singa tersebut turun ke LIga B. Meski demikian, dalam konteks persiapan Piala Dunia 2022, pertandingan dengan Jerman tetap memiliki arti penting. Kini, banyak orang pun bertanya-tanya tentang strategi yang akan diturunkan sang pelatih di laga ini.

Gabung di W88 Sekarang

Gerak Timnas Inggris

Pelatih tim nasional negara Inggris, Gareth Southgate, mendorong para pemainnya untuk memperbaiki ritme permainan mereka. Hal ini dimintanya ketika timnas Inggris menjalnai sesi latihan pada hari Minggu sore waktu setempat sebelum berhadapan dengan timnas Jerman.

Meski degradasi Tiga Singa dari kasta atas Liga Bangsa-bangsa UEFA dipastikan setelah kalah 0-1 dari Italia, laga berikutnya tetap tak kalah penting. Apalagi laga ini akan menjadi parameter berikutnya untuk mengukur kesiapan pemain Southgate dalam melaju ke Qatar pada bulan November nanti.

Timnas Inggris Bersiap untuk Piala Dunia

Piala Dunia 2022 memang akan segera digelar dalam waktu dekat. Turnamen tersebut kini hanya berselang 8 minggu. Sayangnya, permainan mereka di Milan tidak cukup baik untuk memberikan harapan bagi para pendukung tim tersebut. Pihak Gareth Southgate pun harus bekerja ekstra keras untuk memastikan harapan dan mimpi para pendukung timnas negeri tersebut terpenuhi.

Inggris emmang tengah mendapatkan sorotan. Timnas Inggris belum pernah sekalipun menang dalam 5 laga terakhir mereka. Seolah tak cukup buruk, mereka bahkan mencatatkan 3 kali kalah dan sisanya imbang. Catatan buruk ini bahkan menjadi catatan tanpa kemenangan terpanjang sejak 2014 dan hasil terburuk dalam laga kompetisi sejak 1992.

Catatan Penting yang harus Dipelajari Southgate

Catatan penting lainnya yang harus menjadi bahan pembelajaran Gareth Southgate adalah timnas Inggris juga telah bermain 495 menit tanpa gol  secara keseluruhan. Gol penalti yang diberikan oleh Harry Kane, menurut penelusuran W88.com, merupakan satu-satunya laga yang dicetak di musim Liga Bangsa-bangsa.

Kondisi ini sudah terbilang sangat serius. Pihak timnas Inggris harus bisa memastikan bahwa mereka tetap bisa bangkit dari semua keterpurukan tersebut. Belum lagi jika kondisi ini teru berjalan, maka mental para pemain akan menjadi taruhannya. Biarpun Inggris berhasil lolos ke final Euro 2020 dan pernah masuk laga semifinal Piala Dunia sebelumnya, tapi ini tidak akan menjadi jaminan bahwa prestasi yang sama akan setidaknya terulang kembali.

Terkait dirinya, Gareth Southgate sebenarnya menyadari akan hujan kritik yang tengah diterima oleh pihaknya. Tapi ia mencoba membela diri dengan mengatakan bahwa dirinya masih merupakan pribadi yang tepat untuk membawa timnas Inggris ke turnamen tersebut. Ia mengatakan dirinya sebagai opsi yang paling stabil di antara semua pelatih yang ada.

Tentang hasil laga dengan Italia, ia mengatakan hasil tersebut berada di luar perkiraannya. Ia memang paham betul akan kekecewaan yang muncul di hati para penggemar, apalagi hal ini terjadi secara beruntun dalam 5 pertandingan terakhir mereka. Meski demikian, ia mengatakan bahwa pihaknya tetap merasa optimis dengan masa depan dan hasil mereka di Piala Dunia 2022 nanti.

Pelatih Arsenal, Mikel Arteta, memutuskan untuk mengambil langkah berani dengan menunjuk pemain berusia 15 tahun, Ethan Nwaneri, dalam laga antara pihaknya dengan Brentford. Pemian remaja tersebut dipanggil langsung oleh Mikel Arteta untuk bergabung dengan tim utama klubnya. Nwaneri memang cukup menarik untuk diperhatikan terlebih kemampuannya dalam mencetak 4 gol dan melkaukan 4 kali asist ketika masih berada di tim angkatan muda klub tersebut.

Gabung di W88 Sekarang

Keputusan Berani Arsenal

Arsenal mengambil langkah berani dengan menunjuk pemain berusia 15 tahun di permainan mereka. Sosok tersebut tak lain adalah Ethan Nwaneri yang ditunjuk langsung oleh sang pelatih untuk turun di laga Liga Primer Inggris pada hari Minggu ketika berhadapan dengan Brentford.

Pemain remaja tersebut ditunjuk untuk ambil bagian dalam pelatihantim utama di minggu ini. Keputusan berani tersebut diambil setelah Mikel Arteta sendiri kagum dengan permainan sang pemain tengah tersebut untuk tim U21 klub tersebut di musim ini.

Perubahan Mendadak untuk Sang Pemain Baru Arsenal

Sebelumnya pemain baru Arsenal tersebut direncanakan akan menghabiskan musim kali ini dengan U18. Tapi keputusan mendadak dari sang juru taktik klub membuat dirinya dipromosikan ke U21 berkat permainannya yang luar biasa.

Hal ini dibuktikan dengan catatan prestasinya yang berhasil mencetak 4 gol ditambah dengan 4 kali asist ketika membela tim U18 dan U21 di sepanjang musim ini.

Perjalanan yang Penuh Kejutan

Menurut informasi dari situs daftar W88, sang pemain remaja tersebut sayangnya diputuskan untuk tidak disertakan dalam laga U21 Arsenal dengan Wolves pada hari Sabtu yang berakhir dengan hasil imbang. Keputusan tersebut memang cukup aneh, tapi setidaknya cukup bisa diterima setelah dikabarkan bahwa dirinya akan bergabung dengan tim utama dalam perjalangan mereka untuk menjamu pihak lawan mereka.

Newaneri kemungkinan besar belum akan diturunkan ke tengah lapangan secara langsung. Tapi keputusan untuk menyertakan dirinya di tim utama menunjukkan adanya pengakuan yang luar biasa akan perkembangan dirinya selama 12 bulan terakhir.

Jika nantinya sang pemain Arsenal tersebut diputuskan akan turun ke lapangan, ia akan menjadi pemain termuda yang pernah bermain di kompetisi Liga Primer Inggris. Sejauh ini, pemain bintang asal Liverpool, Harry Elliott, merupakan pemegang rekor tersebut ketika bermain di usianya yang ke 16 tahun dan 30 hari ketika ia menjalani debutnya di Fulham.

Sementara itu, Cesc Fabregas memegang rekor sepanjang masa Arsenal di usia 16 tahun dan 177 hari ketika dia turun di laga Piala Liga. Ketika itu, mereka berhadapan dengan Rotherham pada tahun 2003 yang lalu.

Kesempatannya untuk bermain di tim utama Arsenal muncul ketika klub asuhan Mikel Arteta tersebut kehilangan dukungan dari para pemain kuncinya, termasuk kapten Martin Odegaard dan pemain belakang kiri, Oleksandr Zinchenko ketika mereka melakukan perjalanan ke London Bbarat nanti.

Jika berhasil meraup kemeangan dari Brentford, terbuka kemungkinan bagi mereka untuk bergerak menanjak klasemen Liga Primer Inggris. Jika hal ini bisa terjadi, bukan tidak mungkin mereka akan bisa memperkecil kemungkinan lawan-lawan mereka dalam bergerak melampaui mereka. Tapi tentu saja hal ini akan sulit dicapai di tengah kinerja luar biasa dari tim-tim lain yang tidak bisa langsung dianggap tak ada.

Pelatih Sunderland, Tony Mowbray, percaya bahwa penyerang asal Everton, Ellis Simms akan menghadapi tantangan baru. Menurutnya hal ini suatu hal yang niscaya karena sang pemain dipercaya untuk melanjutkan masa peminjamannya bersama klub sepakbola tersebut.

Gabung di W88 Sekarang

Keputusan Everton

Everton dikabarkan mengizinkan sang pemain depan berusia muda tersebut untuk pindah sementara waktu ke Sunderland. Kepindahannya masih berstatus sebagai pemain pinjaman untuk musim 2022/23 kali ini. Keputusan ini diambil setelah memperhatikan perkembangan positif dirinya di klub tersebut. Ia terpantau berhasil mencetak 3 gol dalam total 7 pertandingan Championship yang ia ikuti.  Kini dengan cedera yang dialami rekan setimnya, Ross Stewart, kesempatan makin terbuka bagi dirinya untuk menjadi satu-satunya penyerang senior yang dimiliki Sunderland. Ini artinya akan ada tantangan besar yang harus mampu diselesaikan oleh sang pemain berumur 21 tahun tersebut.

Mowbray, yang baru-baru ini dipercaya sebagai pelatih kepala Sunderland menggantikan Alex Neil, percaya akan kemampuan Ellis Simms. Menurutnya, Simms memiliki semua kemampuan yang dibutuhkan untuk menjawab tantangan tersebut. Ia berharap sang pemain Everton tersebut mampu bekerja keras untuk menjawab tantangan tersebut. Tapi ia juga berharap dirinya bisa cukup egois untuk bisa mendapatkan ruang yang tepat untuk dirinya mencetak gol ke gawang lawan.

Tantangan Besar untuk Pemain Everton

Ketika menjawab pertanyaan media, pelatih Sunderland tersebut mengatakan bahwa Ellis akan mampu menjawab pertanyaan tersebut. Tapi ia menekankan bahwa pemain Everton tersebut tidak akan bisa melakukannya jika dirinya menempatkan terlalu banyak beban di pundaknya. Ia harus mampu bergerak dengan mandiri juga di tengah lapangan.

Menurutnya, tantangan terbesar bagi Ellis adalah untuk bermain di antara kedua mistar gawang keetika muncul kesempatan untuk mencetak gol. Ia tidak akan pernah memintanya untuk tidak bekerja keras, tapi terkadang para penyerang yang bekerja terlalu keras akhirnya berujung pada kegagalan saat mencetak gol dan justru melakukan hal yang kurang prioritas. Menurutnya, para penyerang harus diberikan ruang dan waktu yang tepat untuk melakukan tugas terpenting mereka dalam sebuah pertandingan: mencetak gol.

Pesan Penting untuk Mowbray

Lebih lanjut, Mowbray mengatakan, seperti yang juga disampaikan situs W88, ia berharap pesan tersebut diterima dengan baik oleh Simms. Ia harus mau bermain dengan lebih egois dan fokus pada daerah di tengah mistar gawang. Ia harus bekerja dengan lebih keras untuk bisa melakukan hal tersebut. Tapi ini tidak sedikitpun membuat sang pelatih ragu terhadap dirinya. Menurutnya justru seorang penyerang harus bisa memiliki rasa ego yang cukup untuk mengabaikan hal-hal yang kurang penting dan fokus pada merobek gawang lawan ketika kesempatan tersebut muncul.

Ia pun membandingkan cara Pep Guardiola yang mampu merubah Raheem Sterling dari yang awalnya hanya bisa mencetak 5 sampai 7 gol per musim menjadi penyerang dengnan 25 – 30 gol. Ia hanya menekankan bahwa dirinya seolah tak lagi perlu mengajarkan banyak hal kepada Simms, melainkan harapan agar dirinya bisa mengetahui waktu yang tepat untuk fokus pada tantangan besar yang berada di depannya.